Ikan bandeng disukai sebagai makanan karena rasanya gurih, rasa daging netral (tidak asin seperti ikan laut) dan tidak mudah hancur jika dimasak. Kelemahan bandeng ada dua: dagingnya 'berduri' dan kadang-kadang berbau 'lumpur'/'tanah'.
- Duri bandeng
Duri bandeng sebenarnya adalah
tulang dari bandeng. Duri ini mengganggu kenikmatan dalam memakan
dagingnya. Gangguan ini dapat diatasi dengan penggunaan
panci bertekanan tinggi (presto atau autoklaf) dalam waktu tertentu, sehingga duri ini menjadi lunak dan dapat dihancurkan jika dikunyah.
- Bau lumpur
Bau lumpur pada bandeng banyak dialami pada bandeng yang diambil dari
tambak. Bandeng yang dipelihara di
karamba hampir tidak berbau. Penyebab gejala bau lumpur adalah beberapa
plankton Cyanobacteria, terutama dari genus
Oscillatoria,
Symloca, dan
Lyngbia, yang menghasilkan
geosmin. Apabila ikan tinggal di tempat yang kaya geosmin atau memakan plankton ini, dagingnya akan memiliki cita rasa tanah.
Bau lumpur dapat diatasi paling tidak dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan memelihara ikan selama 7—14 hari dalam air mengalir bebas biosmin sebelum dijual. Cara kedua adalah dengan perlakuan pemberian asam tertentu
0 komentar:
Posting Komentar