Senin, 17 Maret 2014

 
 Barracuda. Gagah banget kan… Nama nya keren banget sesuai dengan karakteristik ikannya yang predator sejati dengan gigi setajam pedang para samurai Jepang. Sayang ketika sampai di perairan laut selatan jawa ikan ini berganti nama jadi “tunul” wah hilang deh gagah ama seramnya ahahahahaha. Intermezo siang hehehehehe.
Barakuda (Di Bahasa Indonesia-kan) karena tenaga dan ukurannya tentu saja menjadi salah satu target para pemancing. Keberadaan ikan ini sangat tergantung dengan keberadaan koral atau Terumbu karang yang menjadi habitatnya. Kalau terumbu karang rusak di jamin keberadaan tuyul eh “tunul” ini berkurang juga.
Sebagai target mancing barakuda bisa di pancing hampir dengan semua tekhnik. Baik itu dasaran, troling, ngoncer, poping, jiging dll. Walaupun termasuk keluarga ikan permukaan (Pelagic) sering kali barakuda memakan umpan di dasar laut.
Bisa di sebut semua umpan yang umum digunakan untuk mancing dilaut berpotensi untuk mendapatkan barakuda. Udang, cumi, ikan atau juga modern lure seperti spoon, minow, metal jig, poper dll. Yang pasti kalau emang secara khusus berburu ikan ini penggunaaan serat kawat (neklin) atau kawat tunggal (single wire) mutlak diperlukan karena ketajaman gigi barakuda.
Daging ikan barakuda dikenal kurang enak. apalagi, menurut beberapa literatur, barakuda diatas 10 kg sudah tidak aman di konsumsi. karena dengan ukuran itu kandungan salah satu jenis racun yang ada di tubuh barakuda sudah diambang batas. Racun ini sendiri ada di tubuh barakuda akibat seringnya ikan ini mengkonsumsi ikan-ikan tertentu di terumbu-terumbu karang.

0 komentar:

Posting Komentar