Rabu, 19 Maret 2014


A. Distribusi dan Habitat
Kuda laut tersebar pada daerah tropis maupun sub tropis, pada umumnya hidup di perairan dangkal dengan habitat padang lamun (segrass), karang (coral reef), rumput laut (sea weed) dan mangrove. Di perairan Indonesia telah diketahui sebanyak Sembilan jenis kuda laut, yaitu :
1. Hippocampus barboniensis, habitat rumput laut
2. Hippocampus erectus, habitat rumput laut
3. Hippocampus quithulatus, habitat rumput laut
4. Hippocampus whitei, habitat rumput laut
5. Hippocampus zosterae, habitat rumput laut
6. Hippocampus kuda, habitat mangrove
7. Hippocampus cames, habitat trumbu karang
8. Hippocampus zebra, habitat terumbu karang
9. Hippocampus capensis, hidup di daerah estuaria
Sebagian besar kuda laut di temukan di perairan dengan kedalamannya kurang dari 20 meter. Beberapa spesies kuda laut dari Hippocampus capensis mampu hidup di estuarine dengan salinitas yang berfluktuasi, biasanya jenis kuda laut ini akan mengalami kematian jika ada banjir air tawar.
B. Tingkah laku dan Ekologi
  • Pergerakan dan kamuflase
Kuda laut adalah biota laut yang unik dengan posisi tubuhnya yang tegak, kepala di atas dan ekor di bawah. Pergerakan kuda laut tergolong lambat karena hanya dilakukan dengan menggunakan sirip dorsal yang ada di bagian punggung, sedangkan sirip pectoral (sirip dada) digunakan untuk keseimbangan. Ekor kuda laut digunakan sebagai jangkar, yaitu alat untuk mengaitkan tubuhnya pada suatu substrat seperti rumput laut, terumbu karang atau benda-benda lain yang ada di lingkngannya. Apabila terancam, kuda laut membengkokkan tubuhnya hinga kepalanya mendekati ekor.
Kuda laut memiliki alat kamuflase atau penyamaran, yaitu berupa kemampuan untuk merubah warna tubuhnya dalam beberapa menit untuk menyamai lingkungannya, bahkan kadang-kadang mampu merubah warna tubuhnya menghindari “fluorescence” (warna orange). Alat kamuflase berfungsi untuk menghindari diri dari predator. Kuda laut juga dapat menyebarkan semacam filament yang meyerupai kumpulan algae menempel pada rumput laut.
  • Kebiasaan makan
Kuda laut termasuk hewan karnivora, mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak, makanannya adalah segala jenis hewan hidup ukuran kecil seperti larva ikan, udang-udan dan invertebrate lainnya. Kuda laut tidak memiliki gigi dan perut, mangsanya langsung ditelan secara utuh dan langsung masuk ke sistem pencernaannya. Kuda laut dengan kemampuannya untuk berkamuflase memungkinkan menjadi predator. Selain sebagai predator, kuda laut juga merupakan sasaran beberapa predator yang berukuran labih besar. Hewan predator yang dapat menjadi pemangsa kuda laut dewasa anatara lain adalah kepiting dan ikan-ikan pelagis ukuran besar.
C. Siklus Reproduksi
Pada musim reproduksi, kuda laut jantan dengan kantong telur yang kosong siap melakukan pemijahan. Kuda laut jantan maupun betian menggunakan ekornya untuk menggapai pasangannya dalan pemijahan. Proses pemijahan diawali dengan masuknya sirip dubur kuda laut betian ke dalam kantong kuda laut jantan. Selanjutnya sel telur kuda laut betina disemprotkan kedalam kantong telur untuk selanjutnya dibuahi oleh kuda laut jantan. Bila saatnya telur-telur itu menetas, maka larva dan anaknya diasuh dalam kantong induk jantannya sampai dianggap kuat dan keluar dari kantong.
Kuda laut jantan mengerami telur selama 10-14 hari dalam kantong pengeraman yang dilengkapi semacam placenta untuk suplai oksigen. Anakan kuda laut (panjang 6-12 mm) setelah dirasakan kuat selanjutnya dilepas ke perairan sebagai juwana dengan bentuk seperti kuda laut dewasa, anakan demikian mudah dimangsa oleh bebagai predator. Setelah berumur kurang lebih 30 hari akan berkembang menjadi benih kuda laut dan ekornya mulai dapat dililitkan, selanjutnya pada umur 90 hari organ reproduksinya mulai berkembang dan kuda laut sudah memasuki fase dewasa.
Sebagian besar spesies kuda laut seperti Hippocampus abdominalis, Hippocampus comes, Hippocampus erectus, Hippocampus fuscus, Hippocampus quthulatus, Hippocampus whitei diperkirakan matang telur pada umur enam sampai dua belas bulan. Sedangkan untuk Hippocampus zostera matang telur pada usia yang sangat pendek, yaitu sekitar tiga bulan. Sebagian besar kuda laut menghasilkan telur sekitar 100-120 butir bahkan ada yang mencapai 1.000 butir.
Perbandingan kuda laut jantan dan betina di alam pada umumnya memiliki jumlah yang seimbang. Juvenil jantan dan betina masih sulit dibedakan, namun setelah dewasa dapat dibedakan dengan jelas karena terdapat pada kuda laut jantan memiliki kantong telur pada bagian abdomennya, sementara pada kuda laut betina tidak. Suatu hal yang unik dari kuda laut adalah bahwa proses pengeraman telur dan perawatan larva dilakkukan pada kuda laut jantan.

0 komentar:

Posting Komentar