Senin, 24 Maret 2014


Ikan teri merupakan salah satu santapan favorit masyarakat Indonesia. Ikan kecil-kecil kering dengan citarasa asin ini kerap diolah dengan cara digoreng kemudian dicampur dengan kacang goreng dan sambal. Terkadang dijadikan pula penambah rasa di sayuran seperti gulai daun singkong.
Akan tetapi, mengonsumsi ikan teri yang diasinkan secara berlebihan justru menimbulkan masalah kesehatan, terutama bagi mereka yang menderita tekanan darah tinggi.
Untuk menghindari hal tersebut disarankan untuk mengonsumsi ikan teri segar.
Profesor Ahmad Sulaeman, Pakar Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam acara Jelajah Gizi 2013 mengatakan, ikan teri mengandung banyak mineral dan vitamin yang bermanfaat untuk tubuh.
"Teri yang segar mengandung 17 persen protein. Kalau kering lebih banyak," kata Ahmad.
Tak hanya itu, ikan teri juga mengandung asam omega 3 esensial yang baik untuk kecerdasan otak dan kinerja jantung.
Semakin banyak mengkonsumsi ikan teri terutama oleh anak-anak, kata Ahmad, maka mereka akan semakin pintar.
Kandungan lainnya dalam ikan teri, lanjut dia adalah kalsium dan magnesium.
 
"Ini enggak hanya baik untuk kesehatan tulang, tapi untuk kerja jantung juga," kata Ahmad.
Kemudian, vitamin B1 dan B12 juga terkandung dalam ikan teri. Dua vitamin ini baik untuk metabolisme tubuh.
Terakhir, kata Ahmad, ikan teri juga mengandung sodium yang tinggi. Di satu sisi, sodium bisa berguna bagi tubuh, namun di sisi lain, sodium bisa berbahaya. Terutama bagi penderita tekanan darah tinggi.
"Kandungan sodium tinggi, sekitar 700 mg. Hati-hati yang tekanan darah tinggi. Saya sarankan bikin teri dengan garam yang tidak asin," kata Ahmad.

0 komentar:

Posting Komentar