Selasa, 04 Maret 2014


Pemahaman tentang langkah-langkah kuda sangat penting dalam olah raga berkuda, baik dalam pelatihan maupun dalam kompetisi. Pemahaman langkah-langkah kuda secara baik dan benar merupakan hal mendasar. Secara natural kuda memiliki 3 jenis langkah yaitu: walk, trot dan canter. Di Indonesia “walk” secara tradisional disebut “setap”, sedangkan “trot” disebut “drap”. Canter secara sama juga dipahami secara tradisional, hanya penulisan mengikuti kaidah bahasa Indonesia, kenter.

Walk merupakan pergerakan 4 ketukan dan merupakan langkah kuda yang paling pelan. Satu fase Walk dimulai dari kaki belakang kuda. Pergerakannya adalah kaki kanan belakang – kaki kanan depan – kaki kiri belakang – kaki kiri depan, atau sebaliknya. Trot merupakan pergerakan 2 ketukan, langkah trot secara umum dipahami sebagai langkah setengah berlari. Satu fase Trot dimulai dari kaki belakang kuda. Pergerakannya adalah kaki kanan belakang , kaki kiri depan – kaki kiri belakang, kaki kanan depan. Untuk lebih mudahnya trot merupakan pergerakan kaki secara diagonal. Kaki kanan belakang bergerak bersama kaki kiri depan sebagai satu kesatuan dan kaki kiri belakang bergerak bersama kaki kanan depan sebagai satu kesatuan yang lain.

Canter merupakan pergerakan 3 ketukan, langkah canter secara umum dipahami sebagai lari. Satu fase canter dimulai dari kaki belakang kuda. Pergerakannya adalah kaki kanan belakang – kaki kiri belakang, kaki kanan depan – kaki kiri depan. Dalam dunia Equestrian khususnya Dressage, langkah-langkah kuda sangat diperhatikan sedetail mungkin. Satu langkah yang tidak konsisten akan sangat mengurangi kualitas menunggang. Sebagai contoh langkah Trot, Kaki kuda secara diagonal harus mengangkat atau mendarat secara bersamaan sehingga benar-benar menghasilkan langkah 2 ketukan. Ketidaksamaan kaki mengangkat atau mendarat akan menghasilkan langkah 2+ atau bahkan 2,5 ketukan. Hal ini menyebabkan kuda kehilangan keseimbangan dalam langkah.


Pada langkah trot terdapat 2 ketidaksaman langkah yaitu overspeed forehand dan overspeed hindquarter. Overspeed forehand adalah kaki depan kuda terlambat mengangkat dari kaki belakang belakang diagonalnya. Sementara overspeed hindquarter adalah kaki depan kuda terlambat mendarat dari kaki belakang diagonalnya.


Artikel Terkait :

0 komentar:

Posting Komentar