Rabu, 05 Maret 2014


Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. C. timorensis mempunyai berat badan antara 103-115 kg walaupun rusa timor yang berada di penangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140 kg. Rusa jantan memiliki tanduk (ranggah) yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali pada anak jantan saat umur 8 bulan. Setelah dewasa, tanduk menjadi sempurna yang ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing. Tubuhnya ditumbuhi oleh rambut berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih.
Perilaku : Rusa ini merupakan jenis hewan nocturnal (aktif pada malam hari). terkadang mereka juga aktif pada siang hari, tergantung kondisi lingkungan dan predator nya. Rusa jantan bersifat agresif, sedangkan betinanya tidak. Rusa jantan akan berebut pasangan dengan pejantan lain saat musim kawin dengan mengadu tanduk mereka. Yang terkuatlah yang akan mendapatkan betina dan kawin. Rusa menandai daerah teritorinya dengan menggosok-gosokkan tanduk atau badannya pada pohon, terkadang mereka juga mengencingi suatu pohon untuk menandai batas teritorinya.
Reproduksi : Musim kawin rusa timor terjadi pada bulan Juli-September dengan jumlah anakan 1-2. Masa kehamilan (gestasi) berlangsung selama 8 bulan. Induk betina akan menyapih anaknya setelah berumur 6-8 bulan. Rusa betina dan jantan memasuki masa kematangan secara seksual dan siap kawin pada umur 18-24 bulan.
Pakan : Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang menyukai daun-daunan dan berbagai macam buah-buahan Rusa memakan berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang muda.

Habitat : Rusa ini hidup di tepi-tepi hutan atau kawasan yang terbuka, hutan savanna dan padang rumput. Terkadang juga terdapat di hutan gugur dan perkebunan. Rusa ini penyebarannya hampir di seluruh Indonesia kecuali pulau Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya.





Artikel Terkait :

0 komentar:

Posting Komentar