Selasa, 04 Maret 2014


Menunggang kuda sudah menjadi aktifitas hiburan bagi banyak orang dan biasa dilakukan di tempat wisata atau di tempat – tempat pemeliharaan kuda, bagi penggemar kuda yang senang dituntun oleh pemelihara kuda maka tidak ada masalah pasti aman, tetapi bagi penggemar yang senang menunggang mandiri perlu sedikit bekal pengetahuan tentang cara menunggang kuda agar dapat menikmati wisata atau olah raga berkuda dengan santai, aman dan benar.

Sebelum menunggang sebaiknya kita lakukan  senam pemanasan agar otot badan lentur dan kuat karena semua penunggang kuda akan merasakan beberapa gangguan pada otot selama dan sesudah menunggang seperti keram betis, keram pangkal paha, sakit di perut dan sakit pinggang, gangguan tersebut otomatis hilang setelah rutinitas menunggang sudah stabil. Sesudah senam kita melakukan langkah persiapan dan  pengenalan tentang kuda meliputi nama, prestasi, kebiasaan buruk , pengalaman kuda, kemampuan khusus kuda (kuda balap, kuda tarik, kuda tangkas, kuda militer, kuda beban atau kuda tunggang biasa) serta  keturunan kuda secara umum saja  sehingga penunggang akan mudah menyesuaikan diri dengan kuda, lalu persiapan menunggang peganglah tali kekang dari arah kiri atau kanan sebutlah nama kuda sambil diusap pipi dan leher sebagai tanda pengenalan, ajak kuda berkeliling jalan kaki sejenak sambil perhatikan kesehatan kakinya berhenti dan periksa body jika tidak ada luka lanjut  memeriksa tali kendali, ikatan pelana dan stel ukuran pijakan kaki hingga cocok dengan penunggang, sampai disini langkah persiapan selesai dan kuda siap ditunggangi.

Naik kuda sebaiknya dari sisi kiri kuda karena biasanya manusia memiliki kekuatan lebih pada kaki yang kanan untuk menghentak naik keatas, jika hentakan dan pegangan tangan kuat maka sekali loncat langsung pada posisi duduk, jika terlalu kuat penunggang bisa lewat dan merosot pindah kekanan kuda, usahakan naik tanpa bantuan orang lain kecuali type pendek perlu dibantu, sekarang penunggang sudah duduk diatas pelana dengan Posisi siap bergerak dengan kemungkinan sebagai berikut :

1.   Jalan biasa, dengan sedikit menghentak kedua kaki keperut kuda maka kuda akan bergerak maju, pada speed rendah ini penunggang duduk full di pelana sambil menjaga balance tubuh dengan mengatur pinggang agar bergoyang nyaman,  pijakan kaki juga ringan hanya untuk keseimbangan dan bantuan kendali kuda.

2.   Lari biasa, rapatkan kedua kaki ketubuh kuda maka kuda akan berlari dengan kecepatan normal, tali kendali agak pendek dengan tangan mengikuti irama kepala kuda dan irama kuda sudah bikin repot cara duduk joki mulai loncat duduk loncat duduk mengikuti suara sepatu kuda, joki yang tidak konsentrasi akan terlihat dari irama loncat duduknya tidak nyaman dan jika sering akan terjadi posisi pantat mencong kanan atau kiri, disini penyebab utama tibulnya keram kaki pada penunggang.

3.   Lari cepat, kedua kaki rapat ketat ketubuh kuda serta kedua paha ketat kuat dibawah pelana sehingga pantat joki terangkat melayang selama kuda lari cepat, suara kaki kuda hanya 2 ketukan panjang, tali kendali ketat kedua tangan menyesuaikan dengan irama kepala kuda maju dan mundur, arah lurus aman bagi joki, sedikit berbelok tetap jaga kelurusan tubuh dengan kuda, hati-hati pada lari cepat kuda bisa berbelok kuat  60-90 derajat pada kecepatan 20 km/jam berbelok aman, 30km keatas bisa menyebabkan joki terpisah loncat lurus jatuh kedepan dan kuda berbelok sendiri tanpa joki.


Setelah cukup melakukan joy ride atau cross country maka kembalikan kuda sebelum jam makan siang tiba, jika lewat waktu kuda agak sulit dikendalikan karena kuda hewan yang disiplin dan patuh pada kebiasaannya, setelah selesai menunggang maka penunggang segera melakukan senam pelemasan agar otot regang kembali dan pemulihan pegal-pegal cepat sembuh.


Artikel Terkait :

0 komentar:

Posting Komentar