Senin, 17 Maret 2014

met malam agan2 yang ganteng2, di sini saya deasjoe mencoba membuat trit yang sedikit banyak menambah wawasan agan2
agan2 tau dengan ikan yang namanya julung2??? dulu zaman deasjoe kecil ikan ini banyak di parit2 dan sungai2 namun skg udah susah yah ngeliat ni ikan…
bagi yang belum tau ni penampakan ikannya


Ikan ini kadang-kadang disebut juga caraca, dan secara alami tersebar si Semenanjung Malaya, Sumatera dan Jawa. Penampilannya yang unik membuat ikan ini potensial sebagai ikan hias. Panjangnya bisa mencapai sekitar tujuh sentimeter.
Ikan ini mudah dikenali karena rahang bawahnya yang lebih panjang daripada rahang atas.
Tubuhnya pipih, memanjang, dan tipis secara keseluruhan. Sirip punggung terletak jauh di belakang, dan sirip dada relatif besar. Sirip punggung, dubur, dan ekor berwarna merah pada bagian pangkalnya, dan keputihan di bagian tepinya. Tubuh ikan ini berwarna cokelat.
Pada yang jantan, sirip dubur mengalami perubahan, yaitu menjadi runcing dan merupakan alat yang berfungsi penting dalam proses perkimpoian. Alat ini dikenal sebagai gonopodium yang berfungsi untuk menyalurkan sel kelamin jantang ke dalam kandungan ikan betina.
Ikan ini memiliki kebiasaan berenang di permukaan. Hidup bergerombol dengan satu jantan dan beberapa betina, serta beberapa ikan muda. Jika ada dua jantan, biasa mereka akan berkelahi dengan cara saling menggigit rahang. Untuk itu, di dalam akuarium sebaiknya tidak ditempatkan dua atau lebih ikan jantan. Cara lain menghindari perkelahian dengan ditempatkan pada akuarium yang relatif besar dengan cukup tanaman air untuk bersembunyi.
Yang unik dari ikan ini adalah proses perkembangan janin. Sel kelamin jantan yang masuk ke kandungan betina akan membuahi sel telur. Dengan demikian, telur dibuahi di dalam tubuh ikan betina. Pada jenis ikan lain pembuahan terjadi di luar tubuh betina. Di dalam kandungan betina, telur akan mengalami perkembangan janin, sampai tahap siap dilahirkan dan hidup di air. Proses ini yang disebut ovovivipar atau bertelur dan beranak.
Pemijahan ikan ini bisa dilakukan dengan memperhatikan keasaman air (pH) pada 7,2 sampai 7,4, dan suhu air pada 25 derajat celcius. Biasanya air juga diberi tambahan garam dapau sekitar satu sendok teh setiap empat liter air. Sayangnya induk julung-julung kadang-kadang memangsa anak-anak ikan yang dilahirkan, sehingga dalam proses pemijahan diperlukan sekar-sekar perangkap. Sekat ini berfungsi agar anak-anak ikan bisa lolos dari penyerangan

0 komentar:

Posting Komentar